Bumi, tempat kehidupan fana para makhluk.Manusia diberi anugerah oleh Allah untuk menjadi makhluk yang memimpin di atas bumi. |
Manusia: Sang Pemimpin di atas Bumi. Foto: Google Images. |
Bumi, angin-angin bergejolak airpun menggelombang berbenturan sangat
dahsyat, ketika keduanya saling berbenturan hingga air memunculkan buihnya,
buih-buih itu bergulung hingga dari gulungan itu mengeras menjadi karang putih,
membukit bagaikan bukit yang besar. Air menjadi berkurang dan buih kian
membesar, dengan kekuasan Allah sampai tak terhingga besaran buih yang
sekitarnya dikelilingi oleh air dan kemudian jadilah bumi seperti bola yang ada
didalam air.
(Ibnu Abas Ra.)
Berawal hanya
satu kemudian terpisah menjadi tujuh lapisan begitulah bumi sebagaimana langit
yang mana keduanya dahulu bersatu,
أنَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأرْضَ
كَانَتَا رَتْقَا فَفَتَقْنَاهُمَا
“Sesungguhnya langit
dan bumi dahulu keduanya satu pada kemudian kami
pisahkan antara keduanya.”
Begitulah bumi,
diciptakan pada hari sabtu sampai sempurna dengan gunung pepohonan dan segala macam isinya yang indah pada
hari kamis,
إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
Dalam enam hari Tuhanmu menciptakan langit dan bumi. dibumilah angin
dapat bertiup membawa kebahagian dengan hujan rahmat dan kasih sayang terasa
lalu tumbuh-tumbuhan ditanamkan, ada malam
dengan bintang-bintangnya yang indah, dan siang dengan cahayanya yang semarak, lalu
siapakah yang berhak menempati tempat yang indah bernama
bumi ini, apakah bangsa jin atau bangsa bin dan jan yang mana cerita mereka sangat panjang pernah ditempatkan oleh
Allah Swt dimuka bumi ini namun gagal dan
binasa, begitupun bangsa malaikat yang dipimpin oleh Azazil yang lalai kepada tuhanya ketika bertempat dibumi.
Bumi begitu
indah didalamnya terdapat banyak kenikmatan untuk menggoda para penghuninya.
Dan Allah pun telah menyiapakan siapa yang pantas untuk menempati tempat
tersebut dan menjadi kholifah penguasa didalamnya, maka
berfirmanlah Allah Swt kepada para malaikat,
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ
بَشَرًا مِنْ طِينٍ فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا
لَهُ سَاجِدِينَ
“Sesungguhnya
Aku akan menciptakan manusia yang terbuat dari
tanah. kemudian apabila
telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya
maka tunduklah kamu sekalian dengan bersujud
hormat kepadanya.”
Firman telah turun
maka perintah pertamapun segera dilaksakan, malaikat jibril mendapatkan tugas
yang pertama untuk mengambil tanah dari inti sari bumi dari empat penjuru yang berbeda guna
mewujudkan makhluk baru ini, turunlah Jibril kebumi, mengerti tujuan Jibril
untuk mengambil tanah dari inti sarinya. Bumi pun tidaklah rela, maka berdo’alah
Bumi meminta perlindungan Allah Swt agar bagian darinya tidak diambil oleh
Malaikat Jibril As untuk dijadikan makhluk yang konon akan membuat kerusakan
dibumi itu sendiri, berkat permohonan bumi akan perlindungan dari Allah Swt
Jibril pun tidak mampu mengabilnya, pulanglah Jibril lalu diutuslah Mikail yang bernasib sama seperti malaikat jibril sebelumnya,
kemudian Malaikat Izrail mendapatkan tugas yang sama selanjutnya untuk turun
kebumi, bumi pun berdo’a kembali meminta pertolongan Allah Swt nampun Izrail
tak bergeming dia berkata kepada Bumi
أمر الله خير من
قسمك
“Taat atas perintah
Allah itu lebih baik daripada menuruti sumpahmu wahai Bumi.”
Maka diambilah tanah dari intisari bumi untuk
dijadiakan tempat bagi ruh makhluk yang bernama Adam. Sedihnya bumi akan hal ini sampai tangis dan kesedihanya
terdengar di arys, sehingga Allah Swt menenangkan kesedihan bumi dengan
firmanya: Sungguh suatu saat nanti Aku
akan kembalikan lagi apa yang telah Kuambil darimu, hal ini sebagaimana firman
Allah:
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا
نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ
“Dari bumi (tanah) itulah Kami jadikan kamu dan
kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan
kamu pada kali yang lain.”
Dengan
bahan dari tanah liat kering terbentuk dari
lumpur yang hitam mengandung empat unsur tanah hitam, putih
dan dua tanah merah gunung dengan dicampur air
dari bengawan tasnim yang diaduk oleh
malakat Ridhwan pada hari jum'at maka terciptalah Jasad makhluk yang bernama Adam As.
Begitu istimewanya
makhluk ini sampai Allah Swt menjadikanya pemimpin atau kholifah yang pantas
menempati tempat yang indah dan menawan, bukannya Malaikat bukan pula bangsa Jin ataupun yang lain
tapi Adam, Lalu keistimewaan apa yang
diberikan oleh Allah Swt kepada Adam As ini sehingga dialah yang layak menjadi
kholifah penguasa dimuka bumi. Sedangkan pada saat itu malaikat pun khawatir
ketika Adam As akan dijadikan Kholfah.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ
فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
“Sungguh aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.
Yakni Adam As dan keturunanya kelak”.
Dan para
malaikatpun tak mampu menahan untuk memberanikan diri bertanya kepada
Allah Swt tentang rencana pengangkat kholifah Bumi ini
قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ
“Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak, dan menumpahkan
darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?”
Maka bukan tanpa sebab Allah Swt memilih Adam As sebagai penguasa dimuka
bumi, tidak melihat seberapa banyak dulu dia beramal pastilah jauh dibanding
para malaikat, juga bukan pemberian harta dan kekayaan kepada Adam As untuk hidup dibumi, akan tetapi Allah Swt
memilih Adam As mengesampingkan yang lainya dikarenakan ilmu dan pengetahuan
yang telah diberikan dan diajaran oleh Allah kepadanya dan Adam adalah orang alim pertama didikan Allah Swt.
وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا
“Dan
Allah Swt telah mengajarkan semua ilmu pengetahuan kepada Nabi Adam As.”
Merasa sebagai anak turun Adam As sebagai khalifah dimuka bumi sudah sepantasnya hanya bagi mereka yang
berilmu dan alim, maka
janganlah berbangga diri hidup di bumi yang indah ini berharap menjadi orang
besar, menjadi organisasi besar ataupun memiliki peradaban bangsa dan negara
yang besar jika orangnya tanpa ilmu dan pengetahuan. Sebuah lukisan sama indah
dan baiknya tetapi yang paling dihargai mahal lukisan dari pelukis yang
mengerti akan ilmu lukis itu sendiri.
Ingat kemerosotan dan kemunduran kaum muslimin bukan
dikarenakan kalah dalam medan peperangan akan tetapi hilangnya ilmu pengetahuan
yang ada didalamnya. Kuatnya bangsa barat dan
yahudi bukan juga karena kekayaan ataupun kemenangn perang. maka Semakin lemah
ilmunya semakin mudah sebuah bangsa ataupun kelompok itu dihancurkan.
Siapakah
Adam bagi hari?
مَنْ ارَادَ الدُّنْياَ فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ
"Siapa ingin mengusai dan menggenggam
dunia ini maka wajib baginya berilmu pengetahuan."
Oleh: Eqbal Muhammad
Oleh: Eqbal Muhammad
Ansor Inspiratif .
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir, Kang.. Semoga terus menginspirasi.
Delete